Jodoh tidak akan tertukar

Assalamualaikum wr.wb

  hari ini saya ingin bercerita tentang diriku sendiri entah kenapa , aku selalu merasakan sakit hati karna cinta , seseorang yang ku anggap baik , dan selalu buat aku tersenyum, ternyata dia  sakitin aku,,, aku ingin  bahgia sama dia , cukup bersama dia , tetapi yang ku impikan hanyalah sesingkat ini ,ternyata dia cumah permainin aku , dan aku berpikir , aku memang tidak pantas untuk dimiliki seseorang , aku hanyalah seseorang yang tidak sempurnah , dimata seseorang  lak-laki ,, tetapi aku selalu bersabar menerima cobaan ini , dan mendoakan dia semogah bahagia dengan pilihannya, meski bukan bersamaku,,, karna  ciptaan allah swt  , tidak seharusnya membenci ataupun mendoakan yang tidak baik ciptaanya  ,, kita harus bersabar ,karna sabar itu di sukai allah swt ,, dan  orang sabar akan mendapatkan yang terbaik , karna jodoh tidak akan tertukar ,, meski jodoh kita tidak, di pertemukan di dunia ini , kita akan di pertemukan di akhirat ,,, amin🙏,,, jadi janganlah kamu mencintai mahluk  allah swt melebihi dirinya ,,,karna jika kamu mencintai  mahluk allah swt melebihi dirinya , maka kamu akn kecewa dan terluka , jadi berbuatlah baik  , selagi kamu  masih diberikan kesempatan untuk hidup di dunia ini ,  karna kita tidak tau jodoh atau maut yang memisahkan kita , sekarang ini aku mulai berpikir bahwa aku semakin jauh kepada allah swt ,, tetapi hari ini  aku berusaha menjadi  yang terbaik ,,, dan slalu mengigat allah swt,

Tugas Ekologi administrasi negara

Assalamualaikum wr wb saya akan menuliskan tugas ekologi administrasi negara

Pengaruh militer terhadap administrasi negara

1. Pemetapan prinsip-prinsip
jawab: organisasi Pengaruh
militer terhadap administrasi Negara dapat ditelusuri melalui dwifungsi ABRI dengan sistem kekaryaannya di mana para karyawan ABRI ditugaskan di luar departemen HANKAM untuk melaksanakan tugas dan fungsi lembaga-lembaga dimana mereka ditugaskan.ABRI mampu mewarnai sistem administrasi Negara kita. Beberapa contoh dapat dikemukakan:
Pemantapan prinsip-prinsip organisasi; telah diketahui bahwa pembagian lini dan staf merupakan asaspembagian fungsi yang telah lama di anut oleh militer, sehingga dikenal adanya fungsi lini (line function) dan fungsi staf (staff function). Fungsi lini adalah fungsi yang dijalankan oleh satuan-satuan operasional mulai dari pemegang komando di markas besar sampai pada satuan-satuan terkecil yang langsung berhadapan ddengan musuh dilapangan. Fungsi staf adalah fungsi yang dijalankan oleh satuan-satuan pendukung yang membantu fungsi lini.
2. Asisten sekretaris wilayah/daerah
Jawab : Asisten sekretaris wilayah/daerah; padatingkat administrasi daerah (propinsi darah tingkat I) telah berkembang struktur organisasi secretariat wilayah daerah, dimana menurut ketentuan terakhir terdapat jabatan asisten sekwilda yang membidangi masalah-masalah tertentu, asisten I—bidang pemerintahan, asisten II—bidang  ekonomi dan pembangunan, asisten III – bidang kesejahteraan rakyat, asisten IV – bidang administrasi dan umum.
3. Tata upacara dan lain-lain
Jawab :Tata upacara dan lain-lain; tata upacara militer (TUM) telah diterima sebagai tata upacara pada umumnya di lingkungan administrasi Negara. Ketetapan waktu dan kekhidmatan suasana telah menjadi unsur penting untuk diperhatikan dalam tata usaha.
4.Sistem kedisplinan militer yang patut dicontoh
jawab:
a. Yang patut di contoh seperti
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi agama dianutnya dan menjalankan ibadah dan kewajiban-kewajiban serta meninggalkan larangan - larangan sebagaimana diatur dalam ajaran agama masing-masing.
b.Berfikir, bersikap dan berperilaku yang baik berdasarkan aturan dan agamanya, mengerti akan tugas dan kewajibannya serta menghormati setiap agama
c.Menegakkan norma, etika dan kehormatan prajurit serta selalu menghindari pikiran, ucapan dan perbuatan atau perilaku yang dapat mencemarkan nama baik TNI.
d.Bertanggung jawab atas pelaksanaan serta keberhasilan tugas dan kewajiban tersebut. Melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif dan efisien.
d.Melaporkan pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari tugas dan kewajiban tersebut.
e. Menjadi contoh bagi masyarakat dalam memberikan penghormatan kepada Bendera Merah Putih, Presiden, Wakil Presiden, Panji-panji TNI dan pimpinan Lembaga Tinggi Negara Republik Indonesia, serta lambang-lambang negara lainnya berdasarkan kesadaran bahwa penghormatan itu ditujukan kepada negara, bangsa dan TNI.
5.Integritas anggota militer yang tingggi
Jawab :
Bagi seorang anggota militer yang paling penting adalah 'integritas'. Integritas yang dimaksud disini tidak berarti membagi antara loyalitas (bersikap mendua) dan bersikap berpura pura (munafik). Agar dibedakan secara tegas antara integritas dan loyalitas. Integritas bukan menunjukkan apa yang dilakukan, akan tetapi lebih kepada jati dirinya.
1.Integritas mampu membina kepercayaan. 
2.Integritas memiliki nilai pengaruh yang tinggi.
3.Integritas akan menghasilkan reputasi dan citra yang kuat. 
4.Memiliki visi dan misi.
5.Memiliki strategi dan pemikiran yang mampu memikat orang lain.
6.Memiliki etika untuk membangun kepercayaan anak buah
7.Mampu menciptakan perubahan untuk masa depan.
8.Peka untuk menciptakanloyalitas
9.Berani mengambil risiko
10.Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan.
11.Mampu mengambil keputusan yang bijaksana.
12.Mampu berkomunikasi secara efektif.
13.Mampu membangun tim.
14.Memiliki keberanian bertindak.
15.Memiliki komitmen yang kuat.
16.Memiliki sifat jujur

MAKALAH TATA CAHAYA


    BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang
Sebelum menggunakan lampu-lampu listrik dalam tata cahaya yang ada sekarang ini,  maka pertunjukan masih memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penerangannya. Setelah manusia mengenal api sebagai sumber pemanas dan penerang maka manusia memanfaatkan api sebagai alat penerang pementasan. Mula-mula manusia memakai api unggun sebagai alat penerangan dan sekaligus sebagai alat pemanas, kemudian setelah ditemukan minyak maka alat penerang berkembang menjadi obor, blencong, cempor dan lain sebagainya.
Dengan mudahnya mendapat alat dan sumber listrik maka perlu penguasaan dan penanganan yang lebih serius agar kita tidak terperangkap oleh pencahayaan yang datar. Oleh karena itu, melalui tata cahaya sebagai salah satu kekuatan artistik teater maka harus dapat memukau dan mencekam agar penonton betah untuk menyaksikan jalannya pertunjukan. Jelasnya, sentuhan artistik yang diciptakan oleh tata cahaya itu harus dapat mengungkapkan dan mendukung pemeranan yang hidup dan berkesan dalam pada batin penonton.   Cahaya yang artistik disini juga mengandung pengertian cahaya yang dapat menyiapkan perhatian, mengukuhkan suasana, memperkaya set, dan menciptakan komposisi.
B.     Rumusan Masalah
a.       Pengertian tata cahaya ?
b.      Apa fungsi tata cahaya ?
c.       Apa tujuan tata cahaya ?
d.      Jenis-jenis tata cahaya ?
e.       Kualitas cahaya?
f.       Prinsip dasar tata cahaya ?
g.      Peralatan tata cahaya ?
h.      Istilah dalam tata cahaya ?
i.        Unsur-unsur dalam tata cahaya ?
C.     Tujuan Penulis
Untuk mengatahui semua yang  berkaitan dengan tata cahaya dan mempermudah mencari informasi mengenai tata cahaya.









BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN TATA CAHAYA
Tata cahaya yaitu  pengaturan sinar atau cahaya lampu untuk menerangi dan menyinari arena permainan serta menimbulkan efek artistik. Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
B.     FUNGSI TATA CAHAYA
1.      Menerangi dan menyinari pentas dan Pemeran. Menerangi yaitu cara menggunakan lampu sekedar untuk memberi terang dan melenyapkan gelap. Jadi semua pentas dan barang-barang yang ada, baik yang penting maupun yang tidak penting semua diterangi. Menyinari yaitu cara menggunakan lampu untuk membuat bagian-bagian pentas sesuai dengan keadaan dramatik lakon. Jadi dengan menyinari daerah-daerah tertentu maka ada sesuatu atau suasana yang lebih yang hendak ditonjolkan agar tercapai efek dramatik.
2.      Mengingatkan efek cahaya alamiah. Maksudnya, menentukan keadaan jam, musim, cuaca, keadaan dengan menggunakan tata cahaya.
3.      Membantu melukiskan dekor atau scenery dalam menambah nilai  warna sehingga tercapai adanya sinar dan bayangan menonjolkan fungsi dekorasi. Membantu permainan lakon dengan cara membantu menciptakan suasana kejiwaan.
4.      Dimensi. Dengan tata cahaya/lampu kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung.
5.      Pemilihan. Tata cahaya/lampu dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan menggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam teater, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu. Pengaturan tata cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.
6.      Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya/lampu adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempe-ngaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam pe-ristiwa lakon. Tata cahaya/lampu mampu menghadirkan sua-sana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya tek-nologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbe-da dengan siang hari.
7.      Menuntun perhatian penonton. Seperti suasana gelap untuk kondisi dramatis misteri, suasana terang dalam kondisi keceriaan atau gembira.
8.      Menjelaskan waktu. Cahaya yang mengarahkan perhatian penoonton kepada elemen yang penting dari sebuah scene
9.      Menciptakan mood dari sebuah adegan (essensial mood) Yaitu :
§     Pagi hari warna kemerahan.
§     Siang hari – terang/cerah.
§     Petang hari/Sore-kemerahan lembayung.
10.  Mengkontribusikan berbagi aspek estetis dalam pengkomposisian. Misalnya seseorang berjalan dari tempat gelap melewati bawah lampu yang terang kemudian menuju gelap lagi.
Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah sebagai berikut :
1.                  Gerak. Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain.
2.                  Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensya-ratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja.
3.                  Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.
4.                  Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan.
5.                  Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan dan black out sebagai akhir dari cerita.
C.    TUJUAN TATA CAHAYA
a.       Mengadakan pilihan bagi segala hal yang diperlihatkan maksudnya adalah dengan tata cahaya mencoba membiarkan penonton dapat melihat dengan enak dan jelas.
b.      Mengungkapkan bentuk sehingga objek yang kena cahaya akan menampakkan bentuknya yang wajar, maka dari itu penyebaran sinar harus memiliki tinggi-rendah derajat pencahayaan yang memberikan keaneka ragaman hasil perbedaan tinggi-rendahnya derajat pencahayaan itu.
c.       Membuat gambar wajar, disini termasuk cahaya lampu tiruan yang menciptakan gambaran cahaya wajar yang memberi petunjuk-petunjuk terhadap waktu sehari-hari, waktu setempat dan musim. Disamping itu juga termasuk pembuatan cahaya lampu tiruan di dalam set interior, misalnya cahaya lilin, lampu kerudung, lampu dinding dan lain-lain.
d.      Membuat komposisi, yaitu menggunakan unsur cahaya berdasar atas rancangan, sehingga melahirkan suatu komposisi yang menunjang kehadiran para pemerannya. Cahaya lampu harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memusatkan perhatian penonton pada setiap gerakkan pemeran dan menimbulkan gagasan baru.
e.       Menciptakan suasana,  yaitu dengan menata cahaya maka diharapkan akan menimbulkan perasaan atau efek kejiwaan penonton. Cara yang ditempuh yaitu dengan pemakaian warna dan cahaya keteduhan.
f.       Untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi dari naskahcerita atau music.
D.    JENIS-JENIS TATA CAHAYA
1.         Menurut Sumber
a.       Natural Light Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.
b.      Pictorial Light/Arificial Light Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan. dibentuk sesuai kebutuhan artistik, mood sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.
2.      Menurut Tempat
a.       Indoor Pencahayaan di dalam ruangan / indoor misalnya pencahayaan yang sudah ada (lampu neon atau lampu pijar). Pencahayaan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan shooting, walaupun bisa jadi banyak kelemahan, diantaranya intensitas cahaya yang dihasilkan terlalu rendah untuk kepentingan shooting. Dengan teknologi video digital hal ini masih bisa diakali dengan menaikaniris, walau demikian pasti ada batas toleransinya. Ketika kita menaikan f – stop di kamera, mungkin gambar yang dihasilkan akan tampak grainy / bintik – bintik.
b.      Outdoor Ketika kita akan shooting di luar ruangan / exterior pada siang hari yang harus diperhatikan adalah arah matahari. Tidak terlalu disarankan untuk shooting dari jam 11 hingga jam 1 siang, karena cahaya matahari sedang terik – teriknya dan mungkin berada persis di atas obyek, yang artinya akan menimbulkan bayangan. Untuk menurunkan intensitas cahaya yang terlalu kuat, anda bisa memanfaatkan filter Neutral Density / ND yang ada pada kamera. Dengan menggunakan filter ini, cahaya yang berlebihan akan direduce / dikurangi sehingga menjadi normal.
3.      Menurut Arah
a.       Top Light Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebahai cahaya dasar yang dapat menciptaakan suasana tertekan pada subjek.
b.      Eye Light Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari mata .
c.       Accent Light Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background
E.     KUALITAS CAHAYA
1.      Hard Hard light Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).
2.      Soft light Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.
F.     PRINSIP DASAR TATA CAHAYA
1.      Key Light, Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek Fill Light.
2.      Fill light, Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
3.      Back Light, Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
G.    Peralatan Tata Cahaya
Kerja tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam mendisitribusi cahaya ke atas pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata cahaya, kontrol atau kendali atas distribusi cahaya itu dikerjakan. Penata cahaya perlu mengendalikan intensitas, warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas cahaya serta gerak arus cahayaSemua kendali itu bisa dimungkinkan karena adanya peralatan tata cahaya yang memang dirancang untuk tujuan tersebut. Penguasaan peralatan wajib dipelajari oleh penata cahaya.
1.      Bohlam
Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari bohlam terdiri atas envelope, filament, dan base (Gb.204). Envelope adalah cangkang yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk melindungi komponen dari udara dan mencegahnya dari kebakaran.
2.      Reflektor dan Refleksi
Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor maka pancaran cahaya yang berasal dari bohlam dapat ditingkatkan, diatur, dan diarahkan. Lampu panggung menggunakan tiga jenis reflektor yaitu; ellipsoidal, spherical, dan parabolic.
Reflektor ellipsoidal berbentuk lengkungan setengah elips (lonjong) yang mengelilingi lampu sehingga mencipatkan efek pancaran tiga dimensi. Jarak masing-masing sisinya terhadap sumber cahaya tetap. Karena bentuknya tersebut cahaya yang dihasilkan oleh reflektor ellipsoidal memiliki dua focal point (tittik temu fokus cahaya). Focal point 1 berasal dari titik fokus sumber cahaya (bohlam) kemudian memantul kembali ke reflektor yang hasil refleksinya membentuk titik focal point 2 baru kemudian menyebar.
 Reflektor spherical memiliki bentuk sisi yang membulat. Jenis reflektor ini memancarkan seluruh cahaya langsung dari titik focal point ke reflektor yang merefleksikannya kembali melalui focal point tersebut sebelum memencar. Jika dibuat garis lingkaran imajiner maka panjang cahaya yang ditempuh masing-masing garis cahaya adalah sama.
Reflektor parabolic memiliki bentuk sisi parabola. Reflektor jenis ini merefleksikan cahaya langsung dari atau melalui focal point kemudian menyebar secara paralel membentuk cahaya yang diameternya hampir sama dengan diameter reflector. Dengan demikian, diameter cahaya yang dihasilkan sangat tergantung dengan diameter reflektor. Contoh lampu sehari-hari yang menggu-nakan reflektor parabolic adalah lampu senter.
Selain refleksi yang dihasilkan melalui reflektor, cahaya juga akan mengalami refleksi setelah menyentuh objek penyinaran. Refleksi cahaya yang memantul setelah mengenai objek dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu specular, diffuse, spread, dan mixed. Refleksi specular (seperti cermin) memantulkan arah cahaya tanpa mengubah besaran cahaya alami dari sumbernya.
Refleksi diffuse terjadi ketika cahaya yang mengenai permukaan objek memantul dengan pendar yang merata ke segala arah .Contoh dari refleksi diffuse adalah ketika cahaya diarahkan ke sebuah lukisan dua dimensi.
Refleksi spread sama seperti refleksi diffuse tetapi persentase masing­masing garis cahaya tidak sama. Cahaya yang mengenai objek dengan intensitas lebih tinggi garis cahayanya akan memendar dan direfleksikan lebih panjang dari yang lain.Contoh refleksi spread adalah ketika cahaya mengenai gumpalan aluminium foil.
Refleksi mixed, merupakan refleksi campuran dari diffuse dan specular. Beberapa garis cahaya dipendarkan secara merata ke segala penjuru arah tetapi sebagian garis cahaya dipantulkan seperti cermin. Contoh refleksi mixed adalah ketika cahaya menyinari gagang pintu dari logam, jam tangan emas, atau lantai kayu yang mengkilat. 
H.    Istilah Dalam Tata Cahaya.
1.      lampu                 :    sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par 38, halogen, spot, follow light, focus light, dll.
2.      holder                 :    dudukan lampu.
3.      kabel                  :    penghantar listrik.
4.      dimmer               :    piranti untuk mengatur intensitas cahaya.
5.      main light          :    cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara keseluruhan.
6.      foot light            :    lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
7.      wing light           :    lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
8.      front light           :    lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.
9.      back light           :    lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya ditempatkan di panggung bagian belakang.
10.  silouet light      :    lampu untuk membentuk siluet pada backdrop.
11.  upper light        :    lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya ditempatkan tepat di atas panggung.
12.  tools                 :    peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker (sekring), tang, gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar, stopcontact, jumper, dll.
13.  seri light, lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri. (1 channel 1 lampu)
14.  paralel light, lampu yang diinstalasi secara paralel (1 channel beberapa lampu).
I.       Unsur-unsur dalam tata cahaya
Dalam tata cahaya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan, antara lain :
a.          Tersedianya peralatan dan perlengkapan. Yaitu tersedianya cukup lampu sorot, kabel, dudukan lampu dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan lighting dan listrik. Tidak ada standard yang pasti seberapa banyak perlengkapan tersebut, semuanya bergantung dari kebutuhan naskah yang akan dipentaskan.
b.         Tata letak dan titik fokus. Tata letak adalah penempatan lampu sedangkan titik fokus adalah daerah jatuhnya cahaya. Pada umumnya, penempatan lampu dalam pementasan adalah di atas dan dari arah depan panggung, sehingga titik fokus tepat berada di daerah panggung. Dalam teorinya, sudut penempatan dan titk fokus yang paling efektif adalah 450 di atas panggung. Namun semuanya itu sekali lagi bergantung dari kebutuhan naskah. Teori lain mengatakan idealnya, lighting dalam sebuah pementasan (apapun jenis pementasan itu) tata cahaya harus menerangi setiap bagian dari panggung, yaitu dari arah depan dan belakang, atas dan bawah, kiri dan kanan, serta bagian tengah. Sehingga bayangan pemain di tengah panggung hampir tidak terlihat
c.          Keseimbangan warna. Maksudnya adalah keserasian penggunaan warna cahaya yang digunakan.
d.         Penguasaan alat dan perlengkapan. Artinya penata cahaya harus memiliki pemahaman mengenai sifat perlengkapan tata cahaya. Tata cahaya sangat berhubungan dengan listrik, maka anda harus berhati-hati jika sedang bertugas menjadi penata cahaya.











BAB III
PENUTUP
A.                Kesimpulan
Dengan mengunakan tata cahaya pencahayaan pada kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan jadi tata cahaya sangat penting dalam setiap pementasan dan lain-lain.
B.                 Saran
Untuk menghasilkan cahaya yang bagus dan hasil yang maksimal sebaiknya tata cahaya dikelolah dengan baik dan benar sesuai dengan standard an prosedur yang ada berdasarkan kualitas dan unsrur-unsur yang ada dalam tata cahaya.

DAFTAR PUSTAKA


SMK NEGERI 2 SINJAI UTARA

KATA PENGANTAR
 Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat menyusun makalah ini.Dan tak lupa pula saya kirimkan salam dan salawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.Adapun makalah ini saya membahas masalah “Dasar-Dasar Tata Cahaya” ini dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Makalah ini saya sajikan secara ringkas dan padat agar mudah dimengerti oeh para pembaca.
 saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan dan kesalahan oleh karena itu segalah kritikan dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.Demikian makalah ini saya susun,semoga bermanfaat bagi para pembaca.

    Sinjai, 09  Maret 2015
Varadiva





         DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………....………..                    i
Kata  Pengantar………………………………………....……….....                   ii
Daftar Isi ……………………………………………………...........                   iii
BAB  I . PENDAHULUAN                     
              A. Latar Belakang…...………………………….………..                     1
              B. Rumusan Masalah…..…………………………………                    1
              C. Tujuan Penulis….……………………………………..                     2   
BAB II . PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tata Cahaya …………………………….                     3
B.     Fungsi Tata Cahaya ………………………………...                     3   
C.     Tujuan Tata Cahaya ………………………………..                      6   
D.    Jenis-jenis Tata Cahaya ……………………………                       7
E.     Kualitas  Cahaya……………………………………                      9   
F.      Prinsip Dasar Tata Cahaya…………………………                       9
G.    Peralatan Tata Cahaya……………………………...                      10
H.    Istilah dalam Tata Cahaya………………………….                      14
I.       Unsur-unsur dalam Tata Cahaya……………………                      15 
BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………….                     17
B.     Saran…………………………………………………                    17 
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….........                     18


- Copyright © varadiva - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -